Wajibnya Berbudi Luhur

Ada berita seorang wanita Muslim ditembak serdadu karena menolak membuka cadarnya.

Kemudian beberapa orang mengelu-elukannya sebagai seorang syahidah, perempuan pemberani yang mati syahid.

Akan tetapi Al-Quran surat An-Nahl ayat 106 memberikan petunjuk yang berbeda.

Seorang Muslim yang di bawah tekanan dan terancam jiwanya boleh mengakui dirinya bukan Islam asalkan hatinya tetap beriman sebagai Muslim.

Berbeda kalau tidak ada aral apapun seorang Muslim tergiur kehidupan dunia lantas melepas agamanya dan ganti akidah, itulah yang dilaknati oleh Allah.

Hadist Bukhari No. 3358 juga mengisahkan, ketika Nabi Ibrahim dan istrinya ditangkap pasukan Raja Namrud, Sarah diakui sebagai adiknya sebab kalo mengakui istrinya maka ia akan dibunuh dan Sarah diperbudak.

Bisa disimpulkan, berbohong atau melakukan tipu muslihat untuk menyelamatkan nyawa dan kehormatan diri sendiri itu diperbolehkan dalam Islam.

Banyak ayat Quran dan Hadist Nabi mengungkapkan bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul mencintai dan menghargai jiwa setiap Muslim.

Namun sayang justru sebagian orang Islam malah tidak menghargai nyawanya sendiri, suka menceburkan diri dalam konfrontasi, mara bahaya dan kesulitan.

Jiwa dan diri Muslim yang seharusnya bermanfaat bagi lingkungan, mengembangkan keturunan yang bermartabat, menyebarkan syiar Islam ternyata disia-siakan, mati konyol, hanya untuk mempertahankan keyakinan yang sebenarnya dimaafkan oleh Allah.

Jadi, mengerjakan syariat agama itu tidak bisa serampangan, antem kromo, asal benar dan “pokok-e wani” tapi harus tahu haluan.

Dalam terminologi Jawa ada papan empan adepan, fathonah bithonah dan budi luhur.

QS. An-Nahl Ayat 106

مَنۡ كَفَرَ بِاللّٰهِ مِنۡۢ بَعۡدِ اِيۡمَانِهٖۤ اِلَّا مَنۡ اُكۡرِهَ وَقَلۡبُهٗ مُطۡمَٮِٕنٌّۢ بِالۡاِيۡمَانِ وَلٰـكِنۡ مَّنۡ شَرَحَ بِالۡكُفۡرِ صَدۡرًا فَعَلَيۡهِمۡ غَضَبٌ مِّنَ اللّٰهِ‌ۚ وَلَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيۡمٌ

“Barangsiapa kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan mereka akan mendapat azab yang besar”.

Zakat Fitrah dan Zakat Maal

Beras zakat
Zakat SapiEmas, Perak dan uang

Membayar zakat merupakan salah satu kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap Muslim. Berdasarkan firman Allah dalam Al-Quran dan Sabda Rasulullah shalallohu alaihi wasallam dalam Al-Hadist.

وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ وَارْكَعُواْ مَعَ الرَّاكِعِينَ* القران سورة البقرة ٤٣

“Tegakkanlah shalat dan bayarlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk”.
[Al-Qur’an Surah Al Baqoroh ayat 43]

8 – حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى، قَالَ: أَخْبَرَنَا حَنْظَلَةُ بْنُ أَبِي سُفْيَانَ، عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ خَالِدٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ ” * رواه البخاري كتب لإيمان

Rasulullah bersabda,”Agama Islam di bangun atas lima perkara, bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, dan menegakkan shalat, dan membayar zakat, dan haji ke Baitullah, dan puasa Ramadan”.
[Hadist Shohih Bukhari No. 8 Kitabul Iman]
Baca lebih lanjut

Menyembelih Hewan Secara Syar’i

sapiPrinsip menyembelih hewan secara syar’i dan halal dimakan adalah membaca basmalah, menggunakan benda tajam dan mengalirkan darah.

Benda tajam itu tidak harus pisau tapi bisa berupa kayu, batu atau bambu. Barang yang tidak boleh untuk menyembelih adalah kuku dan tulang.

Seperti tertera dalam Hadist Ibnu Majah No. 3178 Kitabu Adabaahi: Baca lebih lanjut

Berbakti Pada Orang Tua Yang Sudah Tiada

Berbakti pada kedua orang tuaBakti seorang anak kepada kedua orang tua tidak hanya bisa dilakukan ketika beliau masih hidup.

Seorang anak bisa menunjukkan baktinya pada kedua orang tua yang sudah meninggal dengan berbagai cara sebagaimana dituntunkan oleh Rasulullah shalallohu alaihi wassalam dalam Hadist Ibnu Majah No. 3664 Kitabul Adab.

Amalan anak untuk kedua orang tua yang sudah wafat yaitu:

  • Mendoakan / memintakan rahmat pada Allah untuk kedua orang tua
  • Memintakan ampun atas segala dosa mereka.
  • Melaksanakan janji-janji kedua orang tua yang belum terlaksana.
  • Memulyakan teman-teman kedua orang tua kita
  • Menyambung / silaturahim pada kerabat, famili dan orang-orang yang pernah disambung oleh kedua orang tua kita.

Baca lebih lanjut

Haramnya Sihir

Tertulis dalam Hadist Nasa’i No. 4078, sebagian syariat Islam telah ada sejak jaman Bani Isroil, salah satunya adalah larangan sihir.

Sihir meliputi jimat, mantra-mantra, dan bundelan-bundelan yang dapat mempengaruhi jiwa dan raga seseorang. Karena itu sihir bisa membuat orang sakit, mati, dan bisa memisahkan antara suami istri. Sihir adalah ajaran syaithon sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 102:

وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ

Sulaiman tidak kufur akan tetapi syaithonlah yang kafir dengan mengajarkan sihir pada manusia.
Baca lebih lanjut